BERWISATA DI KAMPUNG KOTAGEDE YOGYAKARTA
Kali ini KIM Kanuruhan Travel akan kembali mengajak anda berjalan-jalan menelusuri Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kotagede. Penasaran dengan Kotagede? jangan khawatir karna kami KIM Kanuruhan Travel akan mengantarkan ke tujuan wisata anda, selain itu kami juga menyediakan paket Travel Malang Jogja ataupun Travel Jogja Malang.Kota Gede merupakan kota kuno bekas ibu kota Kerajaan Mataram yang awalnya dibuka oleh Ki Ageng Pemanahan di abad 16, yang dianggap sebagai cikal bakal kota Jogjakarta yang sekarang . Kota gede menyimpan banyak sekali peninggalan budaya dan bangunan bersejarah yang berasal dari masa peralihan dari jaman Hindu Buddha ke jaman Islam dan ke Jaman penjajahan Belanda. Ketika gempa tahun 2006, banyak rumah tradisional peninggalan dari masa kerajaan Mataram rusak. Namun sekarang dengan berkerjasama dengan berbagai pihak akhirnya kawasan cagar budaya di Kota Gede direnovasi, sehingga dapat kita kunjungi sebagai daerah tujuan wisata sejarah budaya di Jogjakarta.
Saat memasuki daerah Kotagede, Anda akan merasakan suasana yang berbeda. Disana, Anda akan menemukan banyak bangunan tua, sehingga seakan-akan Anda telah masuk kedalam lorong waktu dan berada di tahun 1700 an. Jadi, tidak heran jika daerah ini disebut dengan Kota Tua. Di daerah Kotagede, ada sekitar 170 bangunan kuno yang dibangun antara tahun 1700 sampai dengan 1930 an. Dulunya, Kotagede merupakan ibukota kerajaan Mataram Islam yang berkuasa di hampir seluruh Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, kerajaan Mataram Islam ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sayangnya, kerajaan ini kemudian mengalami konflik yang mengakibatkan perpecahan.
Kotagede tetap hidup sebagai suatu kota meskipun tidak lagi berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Dengan demikian, di kawasan itu masih dapat disaksikan rumah-rumah tradisional kuno, meskipun tidak sejaman dengan masa keemasan Kotagede.
Salah satu peninggalan yang berasal dari masa periliran dari jaman Hindu Budda ke jaman Islam adalah kompleks masjid makam Panembahan Senopati beserta keluarga, masih terdapat peninggalan Kerajaan Mataram berupa pintu gerbang masuk komplek makam Kota Gede yang berbentuk gapura paduraksa yang dikenal sebagai arsitek peninggalan jaman Hindu sejak zaman Majapahit.
Bangunan ini merupakan bangunan peninggalan mataram. Masih berdiri kokoh di daerah Kotagede. Sampai saat ini masjid Mataram Kota Gede masih sering digunakan untuk beribadah warga setempat. Ciri khas Hindu dan Budha terlihat dari tiang dari kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung.
Sendang Saliran adalah tempat yang tidak boleh Anda lewatkan saat Anda sedang berada di Kotagede. Tempat ini konon dibuat oleh Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mataram. Sendang Saliran terbagi menjadi 2 bagian. Satu tempat untuk pengunjung laki-laki, dan satu tempat untuk pengunjung perempuan. Dulu, didalam sendang tersebut dipelihara ikan lele dan kura-kura.
Pasar Legi yang sekarang masih berdiri dan hidup dengan segala dinamikanya,diduga kuat dulunya merupakan pasar kota kerajaan Mataram Kotagede.Seperti lazimnya pasar-pasar kerajaan Jawa Islam,berdiri di sebelah utara toponim Alun-alun.Aktivitas pasar yang paling ramai jatuh pada hari pasaran Jawa yang jatuh pada hari Legi.Oleh karena itu pula Pasar Kota Gede sering dikenal juga dengan nama Pasar Legi.
Bagi anda yang ingin mengetahui langsung sejarahnya di Kotagede, mari liburan di Yogyakarta dengan jasa paket wisata dari KIM Kanuruhan Travel, selain itu kami juga menyediakan paket Travel Malang Jogja ataupun Travel Jogja Malang.
Dinamakan Omah UGM karena rumah ini dibeli oleh Universitas Gadjah Mada sebagai bagian dari upaya pelestarian benda cagar budaya di wilayah Kotagede. Sebelumnya rumah ini adalah milik keluarga Parto Darsono. Rumah ini hancur ketika terjadi gempa, 27 Mei 2006. Omah UGM adalah rumah berbentuk joglo. Seperti umumnya joglo, rumah ini kemudian dilengkapi dengan pendapa. Jadi pendapa di kompleks Omah UGM merupakan bangunan baru yang didirikan pascagempa 2006. Omah UGM secara administratif terletak di Kampung Bodon, Jagalan, Kotagede, Yogyakarta.
Beberapa dinding dari Omah UGM yang runtuh atau pecah dibiarkan seperti semula. Hal ini dimaksudkan sebagai monumen atau peringatan akan gempa besar yang melanda Yogayakarta, 27 Mei 2006.
Langgar Dhuwur dapat dimaknai sebagai langgar atau mushala yang letaknya tinggi. Umumnya Langgar Dhuwur dibangun di loteng. Dengan demikian letaknya lebih tinggi dari rumah utama. Selain itu letaknya berada di sisi paling barat dari keseluruhan denah rumah.
Hal demikian dapat dimengerti karena langgar atau mushala merupakan tempat suci bagi umat Islam sehingga letaknya dibuat khusus. Konsepsi ini sering disejajarkan dengan konsep sanggar pemujaan di Bali yang selalu menempati posisi lebih tinggi dari bangunan di sekitarnya, dan juga memiliki posisi paling dalam (jero) dari keseluruhan denah rumah adat Bali.
Selain memiliki bangunan-bangunan dengan nilai sejarah yang tinggi, Kotagede juga merupakan sentra kerajinan perak. Disana, Anda dapat menemukan banyak toko-toko yang menjual kerajinan perak. Ada banyak yang hanya berupa kios kecil, dan ada beberapa yang berupa toko besar dengan area parkir yang luas. Kerajinan perak yang dijual di Kotagede sangat beragam. Ada yang berupa cincin, kalung, gelang, dan masih banyak lagi. Selain berbelanja, Anda juga dapat melihat kegiatan para pengrajin yang sedang membuat berbagai macam kerajinan dari perak.
Kotagede berada di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, yang terletak sekitar 10 km arah tenggara Kota Yogyakarta. Kotagede adalah kawasan cagar budaya yang kaya akan berbagai bangunan khas traditional Jawa. Kotagede berbatasan dengan Kabupaten Bantul di sebelah utara, timur, dan selatan, dan kecamatan Umbulharjo di sebelah barat. Nama ‘Kotagede’ diambil dari nama kawasan Kota Lama Kotagede, yang terletak di perbatasan kecamatan ini dengan kabupaten Bantul di sebelah selatan.
Bagi anda yang ingin mengetahui langsung sejarahnya di Kotagede, mari liburan di Yogyakarta dengan jasa paket wisata dari KIM Kanuruhan Travel, selain itu kami juga menyediakan paket Travel Malang Jogja ataupun Travel Jogja Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar